TINJAUAN EKSEGETIS ISRAEL
SEBAGAI UMAT PILIHAN ALLAH
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang dari ditetapkannya bangsa Israel menjadi umat pilihan
Allah adalah bukan karena jumlahnya yang banyak, bukan karena hati TUHAN
terpikat kepada bangsa ini, atau juga karena alasan sejenisnya. TUHAN memilih
umat Israel untuk menjadi umat kesayanganNya karena janji yang telah Allah
ikrarkan kepada nenek moyang bangsa Israel. Janji TUHAN kepada Abrahamlah yang
membuat bangsa Israel dipilih oleh Allah untuk menjadi umatNya yang kudus.
Awal dari perbudakan bangsa Mesir terhadap bangsa Israel adalah pada awal
dinasti ke-19 di Mesir ketika muncul seorang raja yang tidak mengenal Yusuf (Keluaran
1:8), dan kemudian bangsa Israel ditindas dengan kerja paksa. Bangsa Israel
harus membangun kota – kota perbekalan yaitu Pitom dan Raamses. Karena
penindasan hebat ini, maka bangsa Israel berteriak minta tolong dan teriak
mereka sampai kepada Allah. Allah kemudian memperhatikan penderitaan bangsa
Israeldan mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Dan
oleh karena sumpahNya kepada Abraham maka Allah menuntun Bangsa Israel dari
Mesir menuju tanah Perjanjian yaitu tanah Kanaan. Dari hal ini Penulis lewat
paper ini akan memaparkan lebih lanjut
tentang bangsa Israel yang menjadi Umat Pilihan Allah berdasarkan Ulangan
7:6-9.
BAB II
UMAT PILIHAN ALLAH
(Keluaran 7:6-9)
Keluaran 7:6-9
6
Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih
oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat
kesayangan-Nya.
7
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN
terpikat olehmu dan memilih kamu bukankah kamu ini yang paling kecil dari
segala bangsa?
8
tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah
diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar
dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan
Firaun, raja Mesir.
9
Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang
setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih
kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu
keturunan,
Ayat 6
TB
: Sebab engkaulah
umat
yang kudus
bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari
segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.
KJV : For thou art an holy people unto the LORD
thy God: the LORD thy God hath chosen thee to be a special people
unto himself, above all people that are upon
the
face of the earth.
NIV
: For you are a people holy to the LORD your God. The LORD your God has chosen
you out of all the peoples on the face of the earth to be his people, his
treasured possession.
BIS : Lakukanlah
semuanya itu karena kamu milik TUHAN Allahmu. Dari segala
bangsa di muka bumi, kamulah yang dipilih TUHAN Allahmu untuk menjadi
umat-Nya yang istimewa.
Engkaulah
Dalam hal ini yang
disebut engkau adalah bangsa Israel.
Umat
Kata “Umat” berasal dari bahasa Ibrani
yaitu ~[; `am {am}, meaning: nation, people. Yang artinya umat adalah
bangsa, orang. Jadi umat Allah adalah suatu bangsa yang dipilih oleh Allah
sendiri untuk menjadi miliknya.
Kudus
Kata “Kudus”
berasal dari bahasa aslinya yaitu vAdq' qadowsh {kaw-doshe'} or vdoq' qadosh
{kaw-doshe'}, meaning: sacred, holy,
Holy One, saint, set apart. Artinya kudus, suci, orang yang suci.
Dalam hal ini lebih disebut sebagai pengudusan. Makna dasar dari kata ini
antara lain : ‘menyendirikan’, ‘cemerlang’. Arti pertama menekankan kekudusan
atau pengudusan dalam arti posisi, status, nisbah, dalam makna kata itu
diterjemahkan ‘terpotong’, ‘dipisahkan’, ‘di sendirikan untuk pengunaan
khusus’, ‘di sucikan’, dan lawan dari biasa. Arti kedua menekankan
penggunaannya berkaitan dengan keadaan, atau proses, yang dalam PB mengarah
kepemikkiran tentang perubahan batin yang terjadi berangsur – angsur dan
menghasilkan kemurnian, kebenaran moral, dan pemikiran – pemikiran suci yang
menyatakan diri dalam perbuatan – perbuatan lahiriah yang baik dan menurut
kehendak TUHAN.
Dalam pengudusan yang dilakukan Allah terhadap bangsa Israel. Terdapat dua
alasan dibaliknya,yaitu :
- Allah dilukiskan dalam suatu keagungan, jauh dari dosa dan dunia (Keluaran 3:5; Yesaya 6:3). Manusia dianjurkan untuk mengakui TUHAN semesta alam sebagai yang Kudus (Yesaya 8:13). Seseorang yang telah di kuduskan, diakui sebagai yang dikhususkan oleh TUHAN dan berada dalam penguasaaNya.
- Pengudusan tidak hanya dalam hal – hal lahiriah saja, nammun batiniah juga. Peringatan TUHAN “Hendaklah engkau kudus karena AKU Kudus”menuntut tanggapan moral dan spiritual dari umat. Suatu refleksi dari sifat – sifat moralNya mengenai kemurnian, dan membenci sesuatu yang jahat, minat yang penuh kasih dan ketaatan kepada Allah. Allah menguduskan bangsa Israel karena Allah adalah Kudus. Kekudusan ini juga yang menjadi pembeda dari bangsa – bangsa se-zamannya. Bangsa – bangsa lain waktu itu banyak melakukan kejahatan dimata TUHAN, maka dengan orang Israel menjaga kekudusan, iamenjadi berbeda dengan bangsa – bangsa lainnya.
Dipilih
Sadangkan kata “dipilih” sendiri dalam bahasa
aslinya rx;B' bachar {baw-khar'}, meaning: to choose, elect, decide for. Yang artinya
dipilih atau dipisahkan dari yang lainnya untuk dikhususkan menjadi umat Allah.
Umat yang kudus, yang dipilih oleh Allah adalah mereka yang dipanggil keluar
dari dalam gelap (dosa) menuju terangnya yang ajaib untuk menerima janji Allah
kepada umat pilihan-Nya.
Allah
bertindak memilih seseorang atau suatu kelompok dari dalam suatu persekutuan
yang lebih besar, untukmasa depan yang ditentukannya sendiri. Orang Israel
percaya bahwa Allah memilih Israel menjadi umat pilihanNya. Pemilihan Allah
akan Israel dilaksanakan melalui 2 tindakan yang saling berkaitan :
a. Alah memilih Abraham dan keturunannya dengan jalan
memanggil Abraham dari Ur dan membawanya ke tanah Perjanjian, yaitu tanah
Kanaan. Di Sinai Allah mengadakan perjanjian yang kekal dengan keturunannya dan
menjadikan keturunannya akan menjadi berkat bagi seluruh bumi (Kejadian 11:31;
12:7; Nehemia 9:8; Yesaya 41:8-8).
b. Allah memilih keturunan Abraham dengan melepaskan mereka
dari perhambaan di Mesir, membawa mereka keluar dari perbudakan melalui Musa.
Tujuan pemiihan bangsa Israel yang paling sederhana ialah supaya umat itu
mendapat berkat dan keselamatan karena di khususkan Allah untuk menyatakan
kemuliaan dan kuasaNya.
Dari
segala bangsa yang ada di bumi
Bangsa Israel adalah satu yang terpilih dari
antara seluruh bangsa – bangsa yang adadi belahan dunia. Ini adalah pemilihan
Allah untuk menyatakan kemuliaan Allah di tengah – tengah bangsa – bangsa di
dunia.
Kasayangan-Nya
Kata
kesayangan dalam KJV “above all people” yang menunjuk kepada orang – orang
secara umum, sedangkan dalam alkitab versi NIV kata “above all people”
diterjemahkan menjadi “his treasured possession” yang berarti harta yang berharga. Jadi umat pilihan Allah adalah
umat yang sangat berharga dimata TUHAN.
Sebagai
gambaran, pada zaman dahulu banyak orang yang menyimpan seluruh hartanya
disuatu tempat yang tersembunyi. Harta yang disimpan tersebut bukan harga yang
biasa saja sehingga akan sangat dijaga oleh pemiliknya dan juga banyak orang
yang berusaha untuk mencarinya karena nilai yang dimilikinya sangat tinggi. Demikian
juga dengan Tuhan yang menganggap bahwa setiap orang yang dipilihNya adalah sebuah ‘harta’ yang sangat berharga
sehingga pada saat ada satu umatNya yang hilang Dia akan berusaha untuk dapat
mencari dan menemukannya kembali.
Bangsa
Israel adalah harta dimata Allah. Sekalipun tidak ada kelebihan dari bangsa ini
yang membuat Allah tertarik, namun karena pemilihanNya terhadap banngsa ini
maka Allah memberikan tanah perjanjian. Allah tidak membiarkan bangsa Israel
hilang dari hadapanNya. Allah menjagai dan menuntun bangsa Israel dengan
tanganNya yang kuat.
Ayat 7
TB : Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa
manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu bukankah kamu
ini yang paling kecil dari segala bangsa?
KJV : The LORD did not set his love upon you, nor choose
you, because ye were more in number than any people; for ye were the fewest of all people:
NIV : The LORD did not set his affection on you and
choose you because you were more numerous than other peoples, for you were the
fewest of all peoples.
BIS : Kamu dicintai dan dipilih TUHAN, bukan karena kamu
lebih besar dari bangsa-bangsa lain; sesungguhnya kamu adalah bangsa yang
paling kecil di muka bumi.
Pemilihan
Allah terhadap bangsa Israel adalah bukan karena kuantitasnya (jumlah), atau
karena bangsa ini adalah golongan minoritas sehinngga Allah berbelas kasihan.
Namun alasan pemilihan Allah terhadap bangsa Israel ini adalah karena kasihNya
sehingga Ia mengingat akan janjiNya kepada Abraham sebagai TUHAN yang
membebaskan bangsa Israel dari Mesir ke tanah Perjanjian. Hati TUHAN adalah
hati yang penuh kasih.
Ayat 8
TB : tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan
memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu,
maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau
dari rumah
perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
KJV : But because the LORD loved you, and because he would
keep the oath which he had sworn unto your fathers, hath the LORD
brought you out with a mighty hand, and redeemed you out of the
house of bondmen, from the hand of Pharaoh king of Egypt.
NIV :
But it was because the LORD loved you
and kept the oath he swore to your forefathers that he brought you out with a
mighty hand and redeemed you from the land of slavery, from the power of
Pharaoh king of Egypt.
BIS : Tetapi TUHAN memilih kamu karena Ia mengasihi kamu dan ingin menepati janji
yang dibuat-Nya dengan nenek moyangmu. Itulah sebabnya Ia telah menyelamatkan
kamu dengan kuasa yang besar dan membebaskan kamu dari perhambaan kepada raja
Mesir.
Mengasihi
Mengasihi
adalah suatu tindakan yang didasarkan pada kasih. Dalam kasih TUHAN kepada
Israel mengungkapkan 3 hal :
1) Objeknya.
Objek kasih ini
terutama adalah kelompok kolektif ( Ulangan
6:37 ‘nenek moyang mu’; Yesaya 43:4 ‘Israel’). Objek dalam hal ini ialah bangsa
Israel.
2) Bersifat pribadi.
Kasih adalah sifat
Allah sendiri. Karena kasih Allah adalah bagian dari kepribadianNya, dan tidak
dapat di guncangkan oleh murkaNya atau oleh perilaku objeknya.
3) Sifatnya selektif.
Perjanjian Allah
kepada Israel didasarkan pada kasihNya yang terdahulu, yaitu kasih kepada
Abraham. Berbeda dari ilah – ilah bangsa lain, yang menjadi alasan Allah
memilih bangsa Israel adalah bukan karena objeknya, namun karena kasihNya.
Kasih
Allah atas pemilihan bangsa Israel adalah Kasih Karunia. Dalam bahasa Ibraninya
adalah khen ‘khen’. Kata ini berarti perbuatan atasan (Allah)
yang di tujukan kepada bawahanNya (bangsa Israael), padahal bawahan tersebut
tidak layak untuk menerimanya. Tidak ada manusia yang menunjukkan khen kepada TUHAN. PL menjelaskan bahwa
Allah memilih bapak – bapak leluhur Israel, dan juga Israel, hanya atas dasar
Kasih KaruniaNya. Sama sekali tidak ada jasa bagi pemilihan ini (Ulangan
7:7-8). Dalam membuat perjanjian dengan nenek moyang bangsa Israel, prakarsa
datangnya dari Allah. Nabi – nabi yang menekankan perluya pertobatan, mengakui
bahwa hati yang baru harus diperoleh sebagai karunia dari TUHAN (Yehzkiel
36:26), artinya berdasarkan kasih karuniaNya.
SumpahNya
Sumpah
Tuhan dalam hal ini lebih dikenal sebagai janji. Dalam bahasa Ibrani
‘perjanjian’ dinyatakan dengan istilah berit
‘berit’ dan pembuatan perjanjian dengan karat berit ‘karat berit’, dan dalam bahasa Yunani diatheke
‘diatheke’ dan kata kerja yang sesuai dengan itu diatithemi
‘diatithemi’ (Kisah para rasul 3:25; Korintus 8:10).
Dalam
perjanjian antara Allah dengan Abraham ini menyiratkan adanya cirri umumdan
cirri khusus, yaitu:
1. Ciri – cirri Umum
a. Janji – janji diberikan. Tiga janji yang disebut
berhubungan dengan perjanjian ini ialah pemilikan tanah Kanaan, pelipat gandaan
keturunan Abraham, dan janji bahwa Allah akan menjadi Allah baginya dan bagi
keturunannya setelah Abraham (Kejadian 15:8,18; 17:6-8).
b. Dengan cara yang khas ditekankan bahwa hanya Allah
yang bekerja (Kejadian 15:8; 17:1-8).
c. Keabadian ditekankan dalam bobot yang sama dengan
perjanjian kepada Nuh sesudah air bah (Kejadian 17:7,8,19).
d. Peneguhan diberikan dengan suatu sangsi yang tidak
dapat dibatalkan (Kejadian 15:9-17). Ciri – ciri ini menunjukkan bahwa
perjanjian itu direncanakan, di teguhkan, dan dilaksanakan oleh Allah.
2. Ciri – cirri Khusus
a. Janji – janji itu mempunyai sifat khusus, yaitu
penyelamatan yang berpusat pada janji bahwa Allah akan menjadi Allah Abraham
dan keturunannya (Kejadian 17:7,8).
b. Dalam jangkauannya perjanjian ini mengecualikan
Ismael (Kejadian 17:18-21).
c. Sangsi yang meneguhkan sangat khidmat, yaitu
ketaatan mendatangkan berkat, sedangkan ketidaktaatan mendatangkan kutuk.
d. Tanda perjanjian ini ialah sunat (Kejadian 17:11).
Perjanjian
ini diadakan dengan Israel sebagai umat yang telah dipilih dalam kasih
berdasarkan kedaulatan Allah, untuk menerima keselamatan dan pengangkatan
(adopsi). Unsur – unsur dari hal ini dan bukti untuk mendukungnya harus
diperhatikan. Israel dipilih berdasarkan kedaulatan Ilahi (Keluaran 2:25;
Ulangan 7:6-8). Perjanjian itu dibuat dengan umat yang ditebus (Keluaran
6:6-8;Ulangan 7:8). Perjanjian yag dilakukan di Sinai dengan Abraham adalah
kenyataan bahwa perjanjian itu dibuat menurut prjanjian Abraham dan sebagai
pemenuhannya.
Rumah
perbudakan
Rumah
perbudakan adalah sebutan untukrumah atau tempat para budak – budak
menghambakan diri. Asal para budak ini ialah :
1. Di tawan, khususnya tawanan perangn, umumnya
dijadikan budak (Kejadian 14:21).
2. Di beli.
Budak dapat di beli dari pemiliknya atau dari pedagang – pedagang budak
(Kejadian 17:21).
3. Lahir di rumah tuannya. Anak – anak dari budak
yang dilahirkan dirumah tuannya langsung menjadi budak tuannya.
4. Sebagai ganti rugi. Jika seseorang terbukti
mencuri, tetapi tidak dapat membayar ganti rugi dan dendanya, maka orang
menjual pencuri sebagai budak.
5. Karena tidak mampu membayar hutang.
6. Kemauan sendiri. Merelakan diri sendiri menjadi
budak, artiya menggantungkan hidupnya
pada orang lain.
7. Penculikan.
Harga
setiap budak tidak sama, tergantung pada keadaan, jenis kelamin, umur,
dankesehatannya. Budak perempuan usia ‘siap nikah’ selalu lebih mahal dari budak laki – laki. Bangsa
Israel yang telah diperbudak oleh Mesir selama ratusan tahun dibebaskan lewat
pengutusan Musa oleh Allah.
Firaun
raja Mesir.
Firaun
yang memerintah di Mesir, yang memperbudak bangsa Israel adalah Firaun yang
hidup pada dinasti ke-19. Raja Mesir ini tidak mengenak kebaikan Yusuf atas
tanah Mesir sehingga karena terjadi peledakan penduduk umat Israel, maka timbul
kekhawatiran bangsa Mesir bila terjadi kudeta yang akan dilakukan oleh bangsa
Israel, maka raja mengambil keputusan untuk
memperbudak bangsa Israel. Bangsa Israel di haruskan mendirikan kota –
kota perbekalan yaiti Pitom dan Raamses.
Ayat 8 ini menjelaskan bahwa karena kasih
karunia Allah terhadap umatNya, maka Ia mengingat akan janji yang Allah ikat
dengan Abraham nenek moyang bangsa Israel, maka Allah membawa bangsa Israel
ketanah prjanjian yaitu tanah Kanaan,dan Allah sendiri yang menuntunNya dengan
tangan yang kuat.
Ayat 9
TB : Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN,
Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih
setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya,
sampai kepada beribu-ribu keturunan,
KJV : Know therefore that the LORD thy God, he is God, the faithful God, which keepeth
covenant and mercy with them that love him and keep his commandments to a
thousand generations;
NIV : Know therefore that the LORD your God is God; he
is the faithful God, keeping his covenant of love to a thousand generations of
those who love him and keep his commands.
BIS : Ingatlah bahwa TUHAN Allahmu adalah satu-satunya
Allah, dan Ia Allah yang setia. TUHAN memenuhi janji-Nya dan menunjukkan
kasih-Nya yang tetap sampai seribu keturunan kepada orang yang mencintai Dia
dan taat kepada perintah-perintah-Nya.
Setia
Setia
adalah konsekuan dengan apa yang diucapkan itu yang di lakukan dan mampu
dipertanggung jawabkan. Allah setia terhadap umatNya. Ia tidak pernah melupakan setiap janjiNya. Setiap firmanNya
Ia genapi dan tidak ada yang TUHAN ingkari. TUHAN tidak pernah mengecewakan
umatNya karena Ia adalah Allah yang setia dan Allah yang mampu mempertanggung
janjiNya kepada umatNya.
Berpegang
pada perintahNya
Berpegang
berarti memegang kuat –kuat apa yang menjadi perintah dan kehendak Allah. Orang
– orang Israel dituntut untuk mentaati perintah – perintah Allah dan dengan
setia menjalankanNya dengan ketulusan hati. Upah bagi orang yang taat kepada
Allah adalah berkat (Ulaangan 7:12-16; Ulangan
28:1-14), sedangkan ketidaktaatan mendatangkan kutuk (Ulangan 28:15-40).
Perintah Allah yang diberikan kepada Israel adalah
lewat ke-10 hukum TUHAN, yaitu :
1. Janngan ada padamu alah lain dihadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun
yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di
dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah
kepadaNya atau beribadah kepadanya, sebab Aku , TUHAN, Allahmu
adalah Allah yang cemburu yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak – anaknya, kepada keturunan ketiga dan
keempat dari orang – orang yang membenci Aku.
3. Jangnan memyebut namaTUHAN Allahmu dengan
sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut namaNya
dengan sembarangan.
4. Ingat dan kuduskanlah hari sabat.
5. Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan TUHAN Alahmu kepaadamu.
6. Janngan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini
istrinya,atau hambanya laki- laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau
keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
Kesepuluh
hukum inilah yang di pegang teguh oleh orang – orang Yahudi sampai sekarang.
Orang – orang ini menambahi hukum – hukum yang ada dengan peraturan – peraturan
yang mereka buat sendiri yang akhirnya memberatkan mereka. Tujuan mereka adalah
supaya mereka dapat hidup lebih kudus dari orang – orang yang terdahulu, namun
yang terjadi adalah mereka meributkan hal – hal yang seharusnnya tidak perlu
dilakukan. Misalnya, setiap orang yahudi wajib mencuci tangan sebelum makan
dengan alasan supaya kudus, tidak najis, dan dapat masuk surga. Alasan ini
tidak benar karena Allah sendiri tidak
mewajibkan hal ini, karena yang dinyatakan Kudus oleh Allah maka hal itu kudus.
Hal yang najis adalah bukan apa yang masuk kedalam mulut kita tetapi apa yang
kaluar dari mulut, yaitu perkataan. Perkataan yang keluar dari mulut adalah
luapan dari hati, jadi jika hati jahat maka apa yang diperkatakan adalah jahat,
namun bila yang ada dalam hati adalah baik maka perkataan yang keluar adalah
baik. Dalam halini sikap hati menentukan baik buruknya kpribadian seseorang
yang terwujud lewat perkataannya. Orang – orang Yahudi menambahi perintah Allah
dengan adat dan budaya mereka, yang akhirnya menjadi kuk yang berat bagi mereka
sendiri.
Ayat 9
ini menjelaskan bahwa umatNya harus mengetahui bahwa Allah adalah Allah yang
setia. Ia konsekuen terhadap apa yang di firmankanNya selalu digenapi, termasuk
janji – janjiNya. Setiap orang yang mengasihi Allah akan memperoleh kasihNya.
Cara mengungkapkan bahwa umatNya mengasihi Allah adalah dengan mentaati segala
perintahNya. Bila ini dilakkukan sampai kepada beribu – ribu keturunan dan
selamanya, maka berkat – berkat TUHAN akan selalu menyertai umatNya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, Penulis menyimpulkan bahwa pemililhan atas bangsa
Israel adalah karena kasih karunianNya yang Ia anugerahkan. Allah melayakkan
bangsa Israel untuk menerima penggenapan janjiNya kepada Abraham. TUHAN
menguduskan bangsa Israel supaya bangsa
Israel berbeda dengan bangsa – bangsa yang lain. Supaya dengan adanya kekudusan
itu, maka bangsa ini berkenn dihadapan Allah, terlebih bangsa – bangsa diluar
Israel dapat mengetahui bahwa Allah bangsa Israel adalah Allah yang kudus, dan
dengan demikian nama Allah Israel akan dipermuliakan. Dari hal ini penulis
dapat belajar bahwa kasih karunia yang
TUHAN berikan tidak boleh disia – siakan. Sebagai anakNya wajib untuk membalas kebaikan
TUHAN dengan taat dan setia kepadaNya.
Kasih adalah sifat dari Allah dan kasih adalah kekal (Yeremia 31:3).
Dalam pemilihanNya ini,kekudusan adalah segi integral dari berkat perjanjian.
Israel dipisahkan untuk menjadi umat yang kudus, yang di khususkan untuk Allah.
Oleh karena itu sebagai umatNya harus menjaga kekudusan hidup. Allah adalah
Raja atas dunia ini, dan kasihNya membuat Ia menggenapi pemulihanNya atas
bangsa Israel. Dengan tangan yang kuat Allah menutun bangsa Israel menuju tanah
perjanjian.
Allah adalah Allah yang setia, dan umatNya dituntut untuk setia
kepadaNya. Ia mengasihi dan memberkati orang – orang yang mengasihiNya. Orang
yang taat kepadaNya akan memperoleh
berkat, ssedangkan orang – orang yang tidak taat akan memperoleh kutuk. Bangsa
Israel adalah bagikan harta dimata Allah, mereka adalah umat yang berharga
dimataNya. TUHAN menjadikan bangsa Israel
biji mataNya yang selalu Ia jaga dan Ia lindungi.
DAFTAR PUSTAKA



Baxter, J. Sidlow.
Menggali
Isi Alkitab Kejadian s/d Ester.Jakarta:BPK Gunung Mulia,1983.
Cairns,I.J.Tafsiran
Kitab Ulangan I.Jakarta: BPK Gunung Mulia,1986.
Green,Denis.Pengenalan
Perjanjian Lama.Malang:Gandum Mas,1984.
Stuart,Douglas.EksegesePerjanjian
Lama.Malang:Gandum Mas,1994.