Selasa, 12 Februari 2013

PL



TINJAUAN EKSEGETIS ISRAEL SEBAGAI UMAT PILIHAN ALLAH


BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang dari ditetapkannya bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah adalah bukan karena jumlahnya yang banyak, bukan karena hati TUHAN terpikat kepada bangsa ini, atau juga karena alasan sejenisnya. TUHAN memilih umat Israel untuk menjadi umat kesayanganNya karena janji yang telah Allah ikrarkan kepada nenek moyang bangsa Israel. Janji TUHAN kepada Abrahamlah yang membuat bangsa Israel dipilih oleh Allah untuk menjadi umatNya yang kudus.
Awal dari perbudakan bangsa Mesir terhadap bangsa Israel adalah pada awal dinasti ke-19 di Mesir ketika muncul seorang raja yang tidak mengenal Yusuf (Keluaran 1:8), dan kemudian bangsa Israel ditindas dengan kerja paksa. Bangsa Israel harus membangun kota – kota perbekalan yaitu Pitom dan Raamses. Karena penindasan hebat ini, maka bangsa Israel berteriak minta tolong dan teriak mereka sampai kepada Allah. Allah kemudian memperhatikan penderitaan bangsa Israeldan mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Dan oleh karena sumpahNya kepada Abraham maka Allah menuntun Bangsa Israel dari Mesir menuju tanah Perjanjian yaitu tanah Kanaan. Dari hal ini Penulis lewat paper ini akan  memaparkan lebih lanjut tentang bangsa Israel yang menjadi Umat Pilihan Allah berdasarkan Ulangan 7:6-9.





BAB II
UMAT PILIHAN ALLAH
(Keluaran 7:6-9)

Keluaran 7:6-9
6 Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.
7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? 
8 tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. 
9 Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,

Ayat 6
TB :     Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya. 
KJV :   For thou art an holy people unto the LORD thy God: the LORD thy God hath chosen thee to be a special people unto himself, above all people that are upon the face of the earth.
NIV :   For you are a people holy to the LORD your God. The LORD your God has chosen you out of all the peoples on the face of the earth to be his people, his treasured possession.

BIS :   Lakukanlah semuanya itu karena kamu milik TUHAN Allahmu. Dari segala bangsa di muka bumi, kamulah yang dipilih TUHAN Allahmu untuk menjadi umat-Nya yang istimewa.

Engkaulah
Dalam hal ini yang disebut engkau adalah bangsa Israel.
Umat
      Kata “Umat” berasal dari bahasa Ibrani yaitu ~[; `am {am}, meaning:  nation, people. Yang artinya umat adalah bangsa, orang. Jadi umat Allah adalah suatu bangsa yang dipilih oleh Allah sendiri untuk menjadi miliknya.
Kudus
Kata “Kudus” berasal dari bahasa aslinya yaitu vAdq' qadowsh {kaw-doshe'} or vdoq' qadosh {kaw-doshe'}, meaning: sacred, holy, Holy One, saint, set apart. Artinya kudus, suci, orang yang suci.
Dalam hal ini lebih disebut sebagai pengudusan. Makna dasar dari kata ini antara lain : ‘menyendirikan’, ‘cemerlang’. Arti pertama menekankan kekudusan atau pengudusan dalam arti posisi, status, nisbah, dalam makna kata itu diterjemahkan ‘terpotong’, ‘dipisahkan’, ‘di sendirikan untuk pengunaan khusus’, ‘di sucikan’, dan lawan dari biasa. Arti kedua menekankan penggunaannya berkaitan dengan keadaan, atau proses, yang dalam PB mengarah kepemikkiran tentang perubahan batin yang terjadi berangsur – angsur dan menghasilkan kemurnian, kebenaran moral, dan pemikiran – pemikiran suci yang menyatakan diri dalam perbuatan – perbuatan lahiriah yang baik dan menurut kehendak TUHAN.
Dalam pengudusan yang dilakukan Allah terhadap bangsa Israel. Terdapat dua alasan dibaliknya,yaitu :
  1. Allah dilukiskan dalam suatu keagungan, jauh dari dosa dan dunia (Keluaran 3:5; Yesaya 6:3). Manusia dianjurkan untuk mengakui TUHAN semesta alam sebagai yang Kudus (Yesaya 8:13). Seseorang yang telah di kuduskan, diakui sebagai yang dikhususkan oleh TUHAN dan berada dalam penguasaaNya.
  2.  Pengudusan tidak hanya dalam hal – hal lahiriah saja, nammun batiniah juga. Peringatan TUHAN “Hendaklah engkau kudus karena AKU Kudus”menuntut tanggapan moral dan spiritual dari umat. Suatu refleksi dari sifat – sifat moralNya mengenai kemurnian, dan membenci sesuatu yang jahat, minat yang penuh kasih dan ketaatan kepada Allah. Allah menguduskan bangsa Israel karena Allah adalah Kudus. Kekudusan ini juga yang menjadi pembeda dari bangsa – bangsa se-zamannya. Bangsa – bangsa lain waktu itu banyak melakukan kejahatan dimata TUHAN, maka dengan orang Israel menjaga kekudusan, iamenjadi berbeda dengan bangsa – bangsa lainnya.
Dipilih
       Sadangkan kata “dipilih” sendiri dalam bahasa aslinya rx;B' bachar {baw-khar'}, meaning:  to choose, elect, decide for. Yang artinya dipilih atau dipisahkan dari yang lainnya untuk dikhususkan menjadi umat Allah. Umat yang kudus, yang dipilih oleh Allah adalah mereka yang dipanggil keluar dari dalam gelap (dosa) menuju terangnya yang ajaib untuk menerima janji Allah kepada umat pilihan-Nya.
      Allah bertindak memilih seseorang atau suatu kelompok dari dalam suatu persekutuan yang lebih besar, untukmasa depan yang ditentukannya sendiri. Orang Israel percaya bahwa Allah memilih Israel menjadi umat pilihanNya. Pemilihan Allah akan Israel dilaksanakan melalui 2 tindakan yang saling berkaitan :
a.       Alah memilih Abraham dan keturunannya dengan jalan memanggil Abraham dari Ur dan membawanya ke tanah Perjanjian, yaitu tanah Kanaan. Di Sinai Allah mengadakan perjanjian yang kekal dengan keturunannya dan menjadikan keturunannya akan menjadi berkat bagi seluruh bumi (Kejadian 11:31; 12:7; Nehemia 9:8; Yesaya 41:8-8).
b.      Allah memilih keturunan Abraham dengan melepaskan mereka dari perhambaan di Mesir, membawa mereka keluar dari perbudakan melalui Musa. Tujuan pemiihan bangsa Israel yang paling sederhana ialah supaya umat itu mendapat berkat dan keselamatan karena di khususkan Allah untuk menyatakan kemuliaan dan kuasaNya.
Dari segala bangsa yang ada di bumi
       Bangsa Israel adalah satu yang terpilih dari antara seluruh bangsa – bangsa yang adadi belahan dunia. Ini adalah pemilihan Allah untuk menyatakan kemuliaan Allah di tengah – tengah bangsa – bangsa di dunia.
Kasayangan-Nya
      Kata kesayangan dalam KJV “above all people” yang menunjuk kepada orang – orang secara umum, sedangkan dalam alkitab versi NIV kata “above all people” diterjemahkan menjadi “his treasured possessionyang berarti harta yang berharga. Jadi umat pilihan Allah adalah umat yang sangat berharga dimata TUHAN.
      Sebagai gambaran, pada zaman dahulu banyak orang yang menyimpan seluruh hartanya disuatu tempat yang tersembunyi. Harta yang disimpan tersebut bukan harga yang biasa saja sehingga akan sangat dijaga oleh pemiliknya dan juga banyak orang yang berusaha untuk mencarinya karena nilai yang dimilikinya sangat tinggi. Demikian juga dengan Tuhan yang menganggap bahwa setiap orang yang dipilihNya  adalah sebuah ‘harta’ yang sangat berharga sehingga pada saat ada satu umatNya yang hilang Dia akan berusaha untuk dapat mencari dan menemukannya kembali.
      Bangsa Israel adalah harta dimata Allah. Sekalipun tidak ada kelebihan dari bangsa ini yang membuat Allah tertarik, namun karena pemilihanNya terhadap banngsa ini maka Allah memberikan tanah perjanjian. Allah tidak membiarkan bangsa Israel hilang dari hadapanNya. Allah menjagai dan menuntun bangsa Israel dengan tanganNya yang kuat.

Ayat 7
TB :    Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? 
KJV :   The LORD did not set his love upon you, nor choose you, because ye were more in number than any people; for ye were the fewest of all people:
NIV :   The LORD did not set his affection on you and choose you because you were more numerous than other peoples, for you were the fewest of all peoples.
BIS :   Kamu dicintai dan dipilih TUHAN, bukan karena kamu lebih besar dari bangsa-bangsa lain; sesungguhnya kamu adalah bangsa yang paling kecil di muka bumi.

      Pemilihan Allah terhadap bangsa Israel adalah bukan karena kuantitasnya (jumlah), atau karena bangsa ini adalah golongan minoritas sehinngga Allah berbelas kasihan. Namun alasan pemilihan Allah terhadap bangsa Israel ini adalah karena kasihNya sehingga Ia mengingat akan janjiNya kepada Abraham sebagai TUHAN yang membebaskan bangsa Israel dari Mesir ke tanah Perjanjian. Hati TUHAN adalah hati yang penuh kasih.


Ayat 8
TB : tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. 
KJV : But because the LORD loved you, and because he would keep the oath which he had sworn unto your fathers, hath the LORD brought you out with a mighty hand, and redeemed you out of the house of bondmen, from the hand of Pharaoh king of Egypt.
NIV :  But it was because the LORD loved you and kept the oath he swore to your forefathers that he brought you out with a mighty hand and redeemed you from the land of slavery, from the power of Pharaoh king of Egypt.
BIS : Tetapi TUHAN memilih kamu karena Ia mengasihi kamu dan ingin menepati janji yang dibuat-Nya dengan nenek moyangmu. Itulah sebabnya Ia telah menyelamatkan kamu dengan kuasa yang besar dan membebaskan kamu dari perhambaan kepada raja Mesir.

Mengasihi
      Mengasihi adalah suatu tindakan yang didasarkan pada kasih. Dalam kasih TUHAN kepada Israel mengungkapkan 3 hal :
1)      Objeknya.
Objek kasih ini terutama adalah kelompok kolektif ( Ulangan 6:37 ‘nenek moyang mu’; Yesaya 43:4 ‘Israel’). Objek dalam hal ini ialah bangsa Israel.
2)      Bersifat pribadi.
Kasih adalah sifat Allah sendiri. Karena kasih Allah adalah bagian dari kepribadianNya, dan tidak dapat di guncangkan oleh murkaNya atau oleh perilaku objeknya.
3)      Sifatnya selektif.
Perjanjian Allah kepada Israel didasarkan pada kasihNya yang terdahulu, yaitu kasih kepada Abraham. Berbeda dari ilah – ilah bangsa lain, yang menjadi alasan Allah memilih bangsa Israel adalah bukan karena objeknya, namun karena kasihNya.
      Kasih Allah atas pemilihan bangsa Israel adalah Kasih Karunia. Dalam bahasa Ibraninya adalah khen ‘khen’. Kata ini berarti perbuatan atasan (Allah) yang di tujukan kepada bawahanNya (bangsa Israael), padahal bawahan tersebut tidak layak untuk menerimanya. Tidak ada manusia yang menunjukkan khen kepada TUHAN. PL menjelaskan bahwa Allah memilih bapak – bapak leluhur Israel, dan juga Israel, hanya atas dasar Kasih KaruniaNya. Sama sekali tidak ada jasa bagi pemilihan ini (Ulangan 7:7-8). Dalam membuat perjanjian dengan nenek moyang bangsa Israel, prakarsa datangnya dari Allah. Nabi – nabi yang menekankan perluya pertobatan, mengakui bahwa hati yang baru harus diperoleh sebagai karunia dari TUHAN (Yehzkiel 36:26), artinya berdasarkan kasih karuniaNya.
SumpahNya
      Sumpah Tuhan dalam hal ini lebih dikenal sebagai janji. Dalam bahasa Ibrani ‘perjanjian’ dinyatakan dengan istilah berit ‘berit’ dan pembuatan perjanjian dengan karat berit ‘karat berit’, dan dalam bahasa Yunani diatheke ‘diatheke’ dan kata kerja yang sesuai dengan itu diatithemi ‘diatithemi’ (Kisah para rasul 3:25; Korintus 8:10).
      Dalam perjanjian antara Allah dengan Abraham ini menyiratkan adanya cirri umumdan cirri khusus, yaitu:

1.      Ciri – cirri Umum
a.       Janji – janji diberikan. Tiga janji yang disebut berhubungan dengan perjanjian ini ialah pemilikan tanah Kanaan, pelipat gandaan keturunan Abraham, dan janji bahwa Allah akan menjadi Allah baginya dan bagi keturunannya setelah Abraham (Kejadian 15:8,18; 17:6-8).
b.      Dengan cara yang khas ditekankan bahwa hanya Allah yang bekerja (Kejadian 15:8; 17:1-8).
c.       Keabadian ditekankan dalam bobot yang sama dengan perjanjian kepada Nuh sesudah air bah (Kejadian 17:7,8,19).
d.      Peneguhan diberikan dengan suatu sangsi yang tidak dapat dibatalkan (Kejadian 15:9-17). Ciri – ciri ini menunjukkan bahwa perjanjian itu direncanakan, di teguhkan, dan dilaksanakan oleh Allah.
2.      Ciri – cirri Khusus
a.       Janji – janji itu mempunyai sifat khusus, yaitu penyelamatan yang berpusat pada janji bahwa Allah akan menjadi Allah Abraham dan keturunannya (Kejadian 17:7,8).
b.      Dalam jangkauannya perjanjian ini mengecualikan Ismael (Kejadian 17:18-21).
c.       Sangsi yang meneguhkan sangat khidmat, yaitu ketaatan mendatangkan berkat, sedangkan ketidaktaatan mendatangkan kutuk.
d.      Tanda perjanjian ini ialah sunat (Kejadian 17:11).
      Perjanjian ini diadakan dengan Israel sebagai umat yang telah dipilih dalam kasih berdasarkan kedaulatan Allah, untuk menerima keselamatan dan pengangkatan (adopsi). Unsur – unsur dari hal ini dan bukti untuk mendukungnya harus diperhatikan. Israel dipilih berdasarkan kedaulatan Ilahi (Keluaran 2:25; Ulangan 7:6-8). Perjanjian itu dibuat dengan umat yang ditebus (Keluaran 6:6-8;Ulangan 7:8). Perjanjian yag dilakukan di Sinai dengan Abraham adalah kenyataan bahwa perjanjian itu dibuat menurut prjanjian Abraham dan sebagai pemenuhannya.
Rumah perbudakan
      Rumah perbudakan adalah sebutan untukrumah atau tempat para budak – budak menghambakan diri. Asal para budak ini ialah :
1.      Di tawan, khususnya tawanan perangn, umumnya dijadikan budak (Kejadian 14:21).
2.      Di  beli. Budak dapat di beli dari pemiliknya atau dari pedagang – pedagang budak (Kejadian 17:21).
3.      Lahir di rumah tuannya. Anak – anak dari budak yang dilahirkan dirumah tuannya langsung menjadi budak tuannya.
4.      Sebagai ganti rugi. Jika seseorang terbukti mencuri, tetapi tidak dapat membayar ganti rugi dan dendanya, maka orang menjual pencuri sebagai budak.
5.      Karena tidak mampu membayar hutang.
6.      Kemauan sendiri. Merelakan diri sendiri menjadi budak,  artiya menggantungkan hidupnya pada orang lain.
7.      Penculikan.
      Harga setiap budak tidak sama, tergantung pada keadaan, jenis kelamin, umur, dankesehatannya. Budak perempuan usia ‘siap nikah’ selalu  lebih mahal dari budak laki – laki. Bangsa Israel yang telah diperbudak oleh Mesir selama ratusan tahun dibebaskan lewat pengutusan Musa oleh Allah.
Firaun raja Mesir.
      Firaun yang memerintah di Mesir, yang memperbudak bangsa Israel adalah Firaun yang hidup pada dinasti ke-19. Raja Mesir ini tidak mengenak kebaikan Yusuf atas tanah Mesir sehingga karena terjadi peledakan penduduk umat Israel, maka timbul kekhawatiran bangsa Mesir bila terjadi kudeta yang akan dilakukan oleh bangsa Israel, maka raja mengambil keputusan untuk  memperbudak bangsa Israel. Bangsa Israel di haruskan mendirikan kota – kota perbekalan yaiti Pitom dan Raamses.
       Ayat 8 ini menjelaskan bahwa karena kasih karunia Allah terhadap umatNya, maka Ia mengingat akan janji yang Allah ikat dengan Abraham nenek moyang bangsa Israel, maka Allah membawa bangsa Israel ketanah prjanjian yaitu tanah Kanaan,dan Allah sendiri yang menuntunNya dengan tangan yang kuat.

Ayat 9
TB :    Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,
KJV :  Know therefore that the LORD thy God, he is God, the faithful God, which keepeth covenant and mercy with them that love him and keep his commandments to a thousand generations;
NIV :   Know therefore that the LORD your God is God; he is the faithful God, keeping his covenant of love to a thousand generations of those who love him and keep his commands.
BIS :   Ingatlah bahwa TUHAN Allahmu adalah satu-satunya Allah, dan Ia Allah yang setia. TUHAN memenuhi janji-Nya dan menunjukkan kasih-Nya yang tetap sampai seribu keturunan kepada orang yang mencintai Dia dan taat kepada perintah-perintah-Nya.

Setia
      Setia adalah konsekuan dengan apa yang diucapkan itu yang di lakukan dan mampu dipertanggung jawabkan. Allah setia terhadap umatNya. Ia tidak pernah  melupakan setiap janjiNya. Setiap firmanNya Ia genapi dan tidak ada yang TUHAN ingkari. TUHAN tidak pernah mengecewakan umatNya karena Ia adalah Allah yang setia dan Allah yang mampu mempertanggung janjiNya kepada umatNya.
Berpegang pada perintahNya
      Berpegang berarti memegang kuat –kuat apa yang menjadi perintah dan kehendak Allah. Orang – orang Israel dituntut untuk mentaati perintah – perintah Allah dan dengan setia menjalankanNya dengan ketulusan hati. Upah bagi orang yang taat kepada Allah adalah berkat (Ulaangan  7:12-16; Ulangan 28:1-14), sedangkan ketidaktaatan mendatangkan kutuk (Ulangan 28:15-40). 
Perintah Allah yang diberikan kepada Israel adalah lewat ke-10 hukum TUHAN, yaitu :
1.      Janngan ada padamu alah lain dihadapan-Ku.
2.      Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah  kepadaNya atau beribadah kepadanya, sebab Aku , TUHAN, Allahmu adalah  Allah yang cemburu yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak – anaknya, kepada keturunan ketiga dan keempat dari orang – orang yang membenci Aku.
3.      Jangnan memyebut namaTUHAN Allahmu dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan.
4.      Ingat dan kuduskanlah hari sabat.
5.      Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN Alahmu kepaadamu.
6.      Janngan membunuh.
7.      Jangan berzinah.
8.      Jangan mencuri.
9.      Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10.  Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini istrinya,atau hambanya laki- laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
      Kesepuluh hukum inilah yang di pegang teguh oleh orang – orang Yahudi sampai sekarang. Orang – orang ini menambahi hukum – hukum yang ada dengan peraturan – peraturan yang mereka buat sendiri yang akhirnya memberatkan mereka. Tujuan mereka adalah supaya mereka dapat hidup lebih kudus dari orang – orang yang terdahulu, namun yang terjadi adalah mereka meributkan hal – hal yang seharusnnya tidak perlu dilakukan. Misalnya, setiap orang yahudi wajib mencuci tangan sebelum makan dengan alasan supaya kudus, tidak najis, dan dapat masuk surga. Alasan ini tidak  benar karena Allah sendiri tidak mewajibkan hal ini, karena yang dinyatakan Kudus oleh Allah maka hal itu kudus. Hal yang najis adalah bukan apa yang masuk kedalam mulut kita tetapi apa yang kaluar dari mulut, yaitu perkataan. Perkataan yang keluar dari mulut adalah luapan dari hati, jadi jika hati jahat maka apa yang diperkatakan adalah jahat, namun bila yang ada dalam hati adalah baik maka perkataan yang keluar adalah baik. Dalam halini sikap hati menentukan baik buruknya kpribadian seseorang yang terwujud lewat perkataannya. Orang – orang Yahudi menambahi perintah Allah dengan adat dan budaya mereka, yang akhirnya menjadi kuk yang berat bagi mereka sendiri.
      Ayat 9 ini menjelaskan bahwa umatNya harus mengetahui bahwa Allah adalah Allah yang setia. Ia konsekuen terhadap apa yang di firmankanNya selalu digenapi, termasuk janji – janjiNya. Setiap orang yang mengasihi Allah akan memperoleh kasihNya. Cara mengungkapkan bahwa umatNya mengasihi Allah adalah dengan mentaati segala perintahNya. Bila ini dilakkukan sampai kepada beribu – ribu keturunan dan selamanya, maka berkat – berkat TUHAN akan selalu menyertai umatNya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas, Penulis menyimpulkan bahwa pemililhan atas bangsa Israel adalah karena kasih karunianNya yang Ia anugerahkan. Allah melayakkan bangsa Israel untuk menerima penggenapan janjiNya kepada Abraham. TUHAN menguduskan  bangsa Israel supaya bangsa Israel berbeda dengan bangsa – bangsa yang lain. Supaya dengan adanya kekudusan itu, maka bangsa ini berkenn dihadapan Allah, terlebih bangsa – bangsa diluar Israel dapat mengetahui bahwa Allah bangsa Israel adalah Allah yang kudus, dan dengan demikian nama Allah Israel akan dipermuliakan. Dari hal ini penulis dapat belajar  bahwa kasih karunia yang TUHAN berikan tidak boleh disia – siakan. Sebagai anakNya wajib untuk membalas kebaikan TUHAN dengan taat dan setia kepadaNya.
Kasih adalah sifat dari Allah dan kasih adalah kekal (Yeremia 31:3). Dalam pemilihanNya ini,kekudusan adalah segi integral dari berkat perjanjian. Israel dipisahkan untuk menjadi umat yang kudus, yang di khususkan untuk Allah. Oleh karena itu sebagai umatNya harus menjaga kekudusan hidup. Allah adalah Raja atas dunia ini, dan kasihNya membuat Ia menggenapi pemulihanNya atas bangsa Israel. Dengan tangan yang kuat Allah menutun bangsa Israel menuju tanah perjanjian.
Allah adalah Allah yang setia, dan umatNya dituntut untuk setia kepadaNya. Ia mengasihi dan memberkati orang – orang yang mengasihiNya. Orang yang taat kepadaNya akan  memperoleh berkat, ssedangkan orang – orang yang tidak taat akan memperoleh kutuk. Bangsa Israel adalah bagikan harta dimata Allah, mereka adalah umat yang berharga dimataNya. TUHAN menjadikan bangsa Israel  biji mataNya yang selalu Ia jaga dan Ia lindungi.


DAFTAR PUSTAKA


                 , Alkitab. Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2006.
                 , Ensikopedia Alkitab Masa Kini Jillid I.Jakarta:IKAPI DKI Jakarta,2008.
                 , Ensikopedia Alkitab Masa Kini Jillid 2.Jakarta:IKAPI DKI Jakarta,2008.
Baxter, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab Kejadian s/d Ester.Jakarta:BPK Gunung Mulia,1983.
Cairns,I.J.Tafsiran Kitab Ulangan I.Jakarta: BPK Gunung Mulia,1986.
Green,Denis.Pengenalan Perjanjian Lama.Malang:Gandum Mas,1984.
Stuart,Douglas.EksegesePerjanjian Lama.Malang:Gandum Mas,1994.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar